Wednesday, May 11, 2016

Bagaimana Cara Mengatasi Anak Yang Sulit Berbicara?

Kadang-kadang tanpa disadari orangtua, balita jarang berbicara karena memang sulit berbicara, bukan karena sifatnya yang pendiam. Anda sebagai orangtua harus waspada akan potensi masaah yang timbul di kemudian hari.
Jika anda membiarkan bisa-bisa anak akan terlambat bicara dan kesulitan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Perlu diwaspadai jika anak balita berumur sekitar 2-3 tahun dan belum juga lancar berbicara, maka anak sudah dianggap mengalami keterlambatan berbicara.
Anda sewajarnya memahami indikasi keterlambatan berbicara pada anak bukan karena ia bodoh, tapi faktor-faktor lain. Dapat dikatakan kecerdasan anak, biasanya sama dengan anak normal lainnya.

Faktor-faktor penyebab keterlembatan berbicara pada anak antara lain yaitu anak mengalami kurang pendengaran misalnya karena infeksi telinga sehingga anak sulit untuk memahami dan menggunakan bahasa. Penyebab lain bisa juga karena adanya gangguan pada otak anak sehingga anak sulit menggunakan lidah, bibir, dan rahang untuk berbicara. Anak juga kurang berinteraksi dengan orangtua. Sebagai tambahan jangan biarkan anak terlalu sering menonton televisi karena anak jadi tidak mudah berkomunikasi dengan baik.
Orangtua biasanya suka kuatir apabila mendapati anak balitanya terlambat berbicara dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Beberapa tips berikut diperuntukkan bagi orangtua agar dapat mengatasi masalah anak yang susah berbicara :
COBA AJAK ANAK UNTUK SERING BERBICARA SEHINGGA ANAK DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARANYA
Ajak anak bermain untuk memulai komunikasi. Anda dapat juga mengajak anak untuk bernyanyi, mendongeng atau permainan lain yang mendorong anak untuk belajar berbicara. Jangan bosan untuk mengajak anak berkomunikasi karena dia akan memperoleh kata-kata baru ketika anda mengajaknya berkomunikasi. Karena masih dalam tahap perkembangan, sebenarnya otak anak mudah sekali menyerap kata-kata baru yang anda sampaikan. Perlu diingat, anak anda akan mengingat kata-kata yang sudah anda ucapkan dan akan mengulangi kembali kata-kata tersebut.

KENALKAN ANAK DENGAN TEMAN SEBAYANYA
Anak yang sulit bicara biasanya cenderung pemalu. Seperti pada orang dewasa, biasakan anak berkenalan, bertemu dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Anda sebaiknya mengajari anak dengan mendorong kepercayaan dirinya untuk menyapa teman sebayanya terlebih dahulu. Lalu ajari anak agar mau berinteraksi dengan mengajak anak lain bermain bersama. Ketika sedang bermain bersama biasanya anak akan belajar bagaimana cara berbicara, cara bersosialisasi, dan cara bermain dari anak lainnya.


AJARI ANAK UNTUK MENGUCAPKAN KATA DAN KALIMAT DENGAN BENAR
Kadang-kadang demi lucu-lucuan, orangtua sengaja mencadel-cadelkan kata atau kalimat yang sedang diucapkan kepada anaknya. Sebaiknya dari usia dini, orangtua mengajari anak untuk mengucapkan kata- kata dan kalimat yang benar sehingga kelak anak bisa berbahasa indonesia dengan baik. Perjelas gerak bibir ketika sedang mengucapkan kata-kata. Pilih kata dan kalimat yang gampang dimengerti sesuai dengan usia anak. Anda juga bisa memperlihatkan benda-benda sambil mendeskripsikannya kepada anak agar ia bisa mengenali benda apa saja yang ada di sekelilingnya.
AJARI ANAK MENGGUNAKAN BAHASA TUBUH DAN EKSPRESI WAJAH KETIKA SEDANG BERKOMUNIKASI
Anak perlu belajar tentang bagaimana menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah untuk memudahkannya ketika sedang berkomunikasi. Menggunakan bahasa tubuh merupakan keterampilan komunikasi yang sangat berguna bagi anak anda.

AJAK ANAK BERMAIN DANBERNYANYI AGAR ANAK GAMPANG BELAJAR KATA-KATA BARU
Anda bisa mengajak anak bermain, bernyanyi sambil bertepuk tangan atau berjogek untuk membuatnya belajar kata-kata baru dengan riang gembira. Anda dapat memilih lagu anak-anak yang memiliki irama gembira dan lirik berunsur edukasi agar anak bisa bernyanyi sambil belajar.
JANGAN GUNAKAN LEBIH DARI 1 BAHASA KETIKA SEDANG BERBICARA AGAR ANAK TIDAK BINGUNG
Ketika anak masih dalam tahap belajar bicara, Anda sebaiknya hanya menggunakan satu bahasa ketika sedang berbicara dengan anak. Penggunaan lebih dari satu bahasa sehari-hari akan membuat anak bingung dan kehilangan fokus. Apabila kemampuan bicara anak sudah lebih baik, Anda baru bisa menggunakan lebih dari satu bahasa.
JANGAN GUNAKAN KATA-KATA NEGATIF KETIKA SEDANG BERBICARA DENGAN ANAK
Anak penjiplak yang bagus, jadi Anda jangan menggunakan kata-kata yang negatif di depan anak. Ketika Anda mengucapkan kata atau kalimat baik positif maupun negatif, maka anak anda pun akan melakukan hal yang sama ketika berbicara dengan lawan bicaranya.

bayi melotot melihat kamera, ibu tertidur lelap di dalam ranjang bayi
LIBATKAN ANAK DALAM AKTIFITAS YANG BISA MENGASAH KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
Untuk mengasah kemampuan berkomunikasi anak, Anda bisa mengajaknya terlibat dalam berbagai aktifitas dimana ia dituntut untuk aktif berbicara dan mendengar, seperti menelpon kakek neneknya. Dengan cara itu, anak bisa belajar tentang bagaimana cara berbicara dan berkomunikasi yang baik.
BIASAKAN ANAK UNTUK BEBAS BERBICARA DAN MENGEMUKAKAN PENDAPATNYA AGAR PERCAYA DIRI DAN TIDAK MALU
Anak harus terbiasa untuk bebas berbicara tanpa dibatasi dan juga bebas mengungkapkan pendapatnya, baik di rumah maupun sekolah. Beberapa anak justru tidak banyak bicara ketika sedang berada di sekolah, mungkin malu dengan guru dan teman-temannya. Anda sebagai orangtua sebaiknya membantu mendorong kepercayaan diri anak sejak masih berusia dini.
KURANGI PENGGUNAAN GADGET KARENA BISA MEMBUATNYA SULIT BERSOSIALISASI
Apabila dari kecil anak sudah anda beri gadget terutama untuk bermain game, maka anda harus sadar dampaknya pada anak. Anda sebaiknya tegas dalam membatasi anak dalam penggunaan gadget. Terlalu asyik bermain gadget bisa membuat anak tidak mengembangkan kemampuan komunikasi dengan orang-orang sekitarnya. Anak jadi sulit berbicara.
JANGAN BOLEHKAN ANAK MENONTON TELEVISI SENDIRIAN TANPA PENGAWASAN
Temani anak ketika sedang menonton acara yang ia suka lalu tanyakan apa saja soal acara itu. Apabila anak belum bisa lancar bicara, maka Anda yang bisa menjelaskan soal acara itu agar anak mengerti. Apabila tidak ada interaksi yang terjadi, anak akan tumbuh hanya sebagai pendengar yang tidak aktif. Karenanya terlalu sering menonton televisi bisa menghambat anak belajar berbicara. Maka jangan pernah membolehkan anak menonton televisi sendirian tanpa pengawasan sebab tidak terjadi interaksi ketika sedang menonton televisi.


Share: