Monday, June 27, 2022

Anak-anak Belajar dari Kehidupannya (Children Learn What They Live) by Dorothy Law Nolte, Ph.D.

Puisi di bawah ini memberikan arti gaya asuh bagaimana yang pantas diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Silakan simak dan praktikkan apa yang anda inginkan untuk anak anda


Children Learn What They Live
by Dorothy Law Nolte, Ph.D.
If children live with criticism, they learn to condemn.
If children live with hostility, they learn to fight.
If children live with fear, they learn to be apprehensive.
If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves.
If children live with ridicule, they learn to feel shy.
If children live with jealousy, they learn to feel envy. If children live with shame, they learn to feel guilty.
BUT...
If children live with encouragement, they learn confidence.
If children live with tolerance, they learn patience.
If children live with praise, they learn appreciation.
If children live with acceptance, they learn to love.
If children live with approval, they learn to like themselves.
If children live with recognition, they learn it is good to have a goal.
If children live with sharing, they learn generosity.
If children live with honesty, they learn truthfulness.
If children live with fairness, they learn justice.
If children live with kindness and consideration, they learn respect.
If children live with security, they learn to have faith in themselves and in those about them.
If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live.



Anak-anak Belajar dari Kehidupannya 
oleh Dorothy Law Nolte, Ph.D.
Jika anak hidup dengan banyak kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk berkelahi.
Jika anak hidup dengan ketakutan, mereka belajar untuk menjadi rendah diri.
Jika anak-anak hidup dengan banyak dikasihani, mereka belajar untuk menyesali diri sendiri.
Jika anak hidup dengan ejekan, mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
Jika anak hidup dengan dipermalukan, mereka belajar untuk merasa bersalah.
Tetapi...
Jika anak hidup dengan dorongan, mereka belajar percaya diri.
Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
Jika anak hidup dengan pujian, mereka belajar menghargai.
Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai.
Jika anak hidup dengan dukungan, mereka belajar untuk menyukai diri mereka sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar itu bahwa mempunyai cita-cita itu baik.
Jika anak hidup dengan berbagi, mereka belajar bermurah hati.
Jika anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar mengatakan yang sebenarnya
Jika anak hidup dengan keadilan, mereka belajar bersikap adil.
Jika anak-anak hidup dengan kebaikan dan pertimbangan, mereka belajar menghormati.
Jika anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk percaya pada diri sendiri maupun orang-orang di sekeliling mereka.
Jika anak-anak hidup dengan persahabatan, mereka belajar bahwa dunia ini tempat tinggal yang menyenangkan.

Saturday, November 11, 2017

Bagaimana Cara Orangtua Membedung Bayi Yang Benar?

Berikut adalah cara membedung bayi yang benar untuk mencegah anak mengalami hip dyslapsia atau sakit tulang pelvis.





  • Jangan pernah meluruskan kaki bayi. Biarkan bagian kaki dibedung tetapi sedikit longgar. Biarkan kakinya membengkok seperti biasanya.
  • Jangan sesekali diikat dengan sangat rapat dan tidak bebas bergerak. Beri lebih ruang di bagian kaki agar kaki bayi bebas bergerak.
  • Tidak masalah jika tangan bayi diluruskan dan diletak ke sisinya ketika membendung.

Oleh karenanya merupakan pendapat yang salah jika menganggap bedung dapat mencegah kaki terkangkang, tetapi jika bedung dengan cara yang salah akan menyebabkan kaki anak terkangkang. 
Silakan baca artikel 'Apakah Yang Dimaksud Bedung Dan Fungsi Membedung?'

Apakah Dampak Sakit Tulang Pelvis Atau Hip Dysplasia?

Bila orang tua salah dalam cara memperlakukan bayi seperti membedung, menggendong, meletakkan anak dalam bangku mobil maka akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik anak, akibatnya anak cenderung berjalan bengkok. Kondisi ini sebenarnya adalah suatu kelainan tulang yang disebabkan oleh hip dysplasia atau sakit tulang pelvis.
Hip dysplasia atau sakit tulang pelvis kurang kelihatan ketika anak masih bayi.

Dampak yang muncul ketika anak sudah mulai bisa berjalan terutama ketika berusia 2-3 tahun. Dampaknya anak cenderung berjalan sebagai berikut :
  • kaki anak kangkang tidak sempurna seperti bentuk kaki penguin.
  • pincang sebelah.
  • pinggangnya nampak jelas turun sebelah ketika berjalan.
  • berbunyi klik apabila paha bergerak. Di dunia medis kondisi ini disebut waddling gait.


Tulang pelvis

Cara mengobatinya adalah dengan mengangkang kembali supaya tulang pangkal paha masuk kembali ke dalam soket. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter ahli yang tepat untuk pengobatan lebih lanjut. 

Jika pada usia anak dan pada usia remaja, anak tidak kelihatan mengalami hip dysplasia atau sakit tulang pelvis, efek lebih lanjut pada saat usia dewasa sekitar 20 tahunan dan 30 tahunan maka akan mengalami sakit sendi atau arthritis di tulang pangkal paha.
Silakan baca artikel 'Bagaimana Sakit Tulang Pelvis Atau Hip Dysplasia Terjadi Pada Bayi?'

Bagaimana Sakit Tulang Pelvis Atau Hip Dysplasia Terjadi Pada Bayi?

Kaki bayi memang bengkok sejak lahir. Kaki bengkok terbentuk ketika dalam rahim posisi kaki bayi kedua-duanya bengkok dan kaki berdempetan menimpa satu sama lain.

Bayi lahir dengan kaki bengkok memang merupakan hal normal. Bila dia makin membesar, kaki itu akan melurus sendiri dan apabila mulai pandai berjalan, kaki akan sempurna dengan sendirinya. Kakinya tidak akan bengkok. Jadi, orang tua sebaiknya jangan khawatir jika anak berumur 1-2 tahun masih berjalan atau merangkak dengan kaki bengkok. Orangtua perlu waspada apabila anak berumur 3 tahun ke atas, tetapi kakinya masih bengkok. Kemungkinan anak bisa terkena hip dysplasia atau sakit tulang pelvis. 
Jenis-jenis Hip Dyplasia, pic helpmegrowutah.blogspot.com

Berikut penyebab hip dysplasia atau sakit tulang pelvis terjadi : : 
Tulang pangkal paha berbentuk bulat, dan terdapat soket tempat untuk meletaknya. Tulang pangkal paha yang normal masuk tepat ke dalam soket tersebut. Kelainan susunan tulang tersebut terjadi apabila orangtua memperlakukan posisi kaki bayi misalnya ketika membedung, menggendong atau meletakkan bayi dalam bangku mobil: 
  • diluruskan, 
  • dirapatkan kedua-dua lututnya, 
  • diikat rata sampai lutut, khusus bayi yang dibedung. 
Apabila kita meluruskan kaki bayi, tulang pangkal paha akan keluar dan bergeser dari soketnya. Inilah dinamakan hip dysplasia.
Silakan baca artikel 'Bagaimana Cara Orangtua Membedung Bayi Yang Benar? '

Apakah Yang Dimaksud Bedung Dan Fungsi Membedung?

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia adapun yang dimaksud bedung ialah (1) kain pembalut bayi; (2) kain pembalut dada bayi (anak kecil). Bedung sendiri merupakan kata benda. 
Sedangkan membedung merupakan kata kerja yang artinya membalut bayi dengan bedung. 



Berikut beberapa fungsi bedung bagi bayi : 
  • Bedung memberi kenyamanan bagi bayi. Berbedung akan memberikan rasa aman dan hangat bagi bayi mirip seperti keadaan di dalam rahim. 
  • Bedung dapat membantu bayi untuk tidur lebih lama
  • Bedung juga mencegah bayi yang baru lahir terkejut sehingga bayi melakukan gerakan refleks. Apabila bayi terkejut maka tangan bayi akan mengepal dan menangis. Kondisi ini biasa terjadi pada bayi yang baru lahir hingga usia 4 atau 5 bulan.
  • Bedung juga mengurangi risiko Sudden Unexplained Infant Death Syndrome (SUIDS). Baca selengkapnya di link berikut Tindakan Dasar Mencegah Bayi Terkena SUIDS. Studi menunjukkan bayi yang dibedung, umumnya tidur dalam keadaan punggung di bawah. Bedung semakin popular dan dianjurkan bagi orangtua untuk menghindari bahaya bayi tidur secara tiarap.

Silakan baca artikel 'Apakah Dampak Sakit Tulang Pelvis Atau Hip Dysplasia?'

Friday, November 10, 2017

Daftar Periksa Keselamatan Dan Keamanan Anak Di Kamar Tidur Anak

Gunakan daftar periksa ini berdasarkan panduan dari American Academy of Pediatrics untuk memastikan rumah Anda aman bagi anak. Pengawasan kembali keadaan rumah dianjurkan setidaknya setiap enam bulan. Setiap rumah berbeda, dan tidak ada daftar periksa yang lengkap sesuai untuk setiap anak dan setiap rumah tangga. Anda bisa menambahkan daftar lain yang anda anggap penting. 

Daftar periksa keselamatan dan keamanan anak di kamar tidur anak : 
Jauhkan bedak dari jangkauan bayi saat mengganti popok. 
Popok harus mudah dijangkau saat bayi sedang mengganti popok. 
Tempatkan karpet atau tikar di samping tempat tidur,  ganti meja ke bantal lantai. 
Tirai dan kabel harus berada diluar jangkauan bayi pada saat bayi di tempat tidur. 
Lepaskan semua dari tempat tidur bayi, seperti mainan gantung, dan hiasan pada saat bayi Anda sudah bisa bangun dengan tangan dan lutut. 
Pastikan tempat tidur bayi tidak memiliki tiang sudut yang di tinggikan atau potongan dekoratif di ujung tiang penyangga. Kasur di tempat tidur bayi harus pas, tanpa celah.
Jangan meletakkan anak ke tempat tidur dengan kalung atau rantai di sekitar leher. 
Untuk mencegah tempat tidur bayi runtuh, pasang semua baut yang direkomendasikan oleh produsen ikuti petunjuk pemasangan tempat tidur bayi termasuk perangkat keras dan perlengkapan kasur. 
Singkirkan kantong plastik dan bahan plastik lainnya yang mungkin menyebabkan bayi mati lemas dari tempat tidur bayi. 


Keluarkan potongan barang-barang kecil dari tempat tidur yang bisa membuat anak tersedak. 
Pastikan lampu malam tidak dekat atau menyentuh tirai atau seprei yang dapat memicu nyala api. 
Pastikan layar jendela terpasang dengan aman atau jendela dipasang teralis untuk mencegah anak jatuh dari jendela. 
Jangan pernah meletakkan tempat tidur bayi atau area bermain dekat jendela. 
Pasang pelindung steker di outlet listrik yang tidak terpakai. 
Pastikan kotak mainan tidak memiliki tutup berengsel yang berat (lebih aman tanpa tutup sama sekali). 
Gunakan pemanas air suhu normal atau hangat. 
Jangan gunakan pemanas air yang panas karena uap dapat menyebabkan luka bakar. 

Daftar Periksa Keselamatan Dan Keamanan Anak Di Kamar Tidur Orangtua

Gunakan daftar periksa ini berdasarkan panduan dari American Academy of Pediatrics untuk memastikan rumah Anda aman bagi anak. Pengawasan kembali keadaan rumah dianjurkan setidaknya setiap enam bulan. Setiap rumah berbeda, dan tidak ada daftar periksa yang lengkap sesuai untuk setiap anak dan setiap rumah tangga. Anda bisa menambahkan daftar lain yang anda anggap penting. 

Daftar periksa keselamatan dan keamanan anak di kamar tidur orangtua : 
Jangan simpan senjata apapun di kamar tidur. 
Jika disimpan, kunci dengan baik. 
Rumah teraman adalah rumah tanpa senjata. 
Pastikan tidak ada obat resep, perlengkapan mandi atau zat beracun lainnya yang berada dalam jangkauan anak. 
Pastikan kabel diluar dari jangkauan anak. 
Jauhkan benda kecil dan tajam seperti pisau lipat, gunting kuku dan koin dari jangkauan anak. 



Pasang detektor asap di setiap kamar tidur. 
Ganti baterai detektor asap minimal setiap enam bulan sekali. 
Pasang lapisan pelindung steker di outlet listrik. 

Daftar Periksa Keselamatan Dan Keamanan Anak Di Ruang Keluarga

Gunakan daftar periksa ini berdasarkan panduan dari American Academy of Pediatrics untuk memastikan rumah Anda aman bagi anak. Pengawasan kembali keadaan rumah dianjurkan setidaknya setiap enam bulan. Setiap rumah berbeda, dan tidak ada daftar periksa yang lengkap sesuai untuk setiap anak dan setiap rumah tangga. Anda bisa menambahkan daftar lain yang anda anggap penting.

Daftar periksa keselamatan dan keamanan anak di toilet : 
Letak meja kopi keluar dari tengah ruangan dan pastikan sudutnya terlindungi dengan pembungkus sudut meja. 
Jauhkan tanaman rumah dari jangkauan anak. 
Pastikan televisi dan barang-barang berat lainnya aman sehingga tidak dapat ditarik. 



Lepaskan kabel ekstensi yang tidak perlu dan gantilah kabel buruk. 
Tempatkan penghalang di sekeliling perapian dan sumber panas lainnya.
Jauhkan tirai dan kabel dari jangkauan anak. 
Pasang pelindung steker di outlet listrik yang tidak terpakai. 

Ambil bagian-bagian kecil dan benda-benda yang bisa menimbulkan bahaya tersedak dari jangkauan anak. 
Simpan korek api dan pemancis dari jangkauan anak. 
Jauhkan asbak dari jangkauan anak. Puntung rokok bisa meracuni anak jika dimakan.