Wednesday, November 8, 2017

Tindakan Dasar Bila Anak Muntah

Muntah mungkin merupakan gejala dari banyak penyakit anak-anak pada umumnya. Risiko utama dari muntah adalah dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika anak kehilangan cairan melalui muntah atau diare melebihi dari asupan cairan nya. Tanda-tanda dehidrasi meliputi: buang air kecil menurun atau penurunan jumlah popok basah, meningkatnya kantuk, menangis tanpa air mata, bibir atau mulut kering.



Tindakan bila anak muntah :
  • Lanjutkan menyusui. Menyusui sesering keinginan bayi. 
  • Anak-anak di atas usia satu tahun seharusnya diberikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit secara rutin selama dua jam. Cairan disaring jernih dan sesuai temperatur kamar seperti oralit, gatorade, es loli, cairan Jell-O, dan soda tanpa rasa. Amati kondisi anak. 
  • Kemudian asupan makanan lebih lanjut diperbolehkan. Anda mungkin memasukkan asupan makanan lanjutan seperti susu atau produk susu. Rekomendasi pilihan makanan padat termasuk sereal yang dimasak, pisang, sayuran yang dimasak, nasi dan roti panggang. 
  • Jangan khawatir jika anak Anda tidak makan makanan padat selama beberapa hari, tapi penting memberikan minuman terus-menerus. 


Telepon dokter atau perawat praktek jika :
  • Muntah berwarna hijau atau kuning terang; hal ini berarti masalah serius yang memerlukan perawatan darurat. 
  • Muntah tidak membaik dalam waktu 12 jam. 
  • Muntah, terutama pada bayi di bawah 6 bulan, terus selama lebih dari 4 jam. 
  • Anak yang popoknya tidak basah atau buang air kecil dalam 12 jam. 
  • Anak tidak minum cairan apa pun. 
  • Lidah dan dalam mulut anak kering. 
  • Anak memakai obat dan tidak bisa lepas dari obat. 
  • Anak mengeluh sakit perut, memiliki perut buncit, atau sakit saat buang air kecil. 
  • Anak menjadi sangat mengantuk. 
Pencegahan agar anak tidak muntah :
  • Ajarkan anak untuk mencuci tangannya supaya membantu mencegah penyebaran kuman.

Share: