1. Karena bayi secara natural bangun.
Menurut Peter Fleming, pakar kesehatan dan pengembangan psikologi anak dari Universitas Bristol, bayi memang secara biologi tidak bisa tidur dalam waktu yang lama. Hal ini lebih bermanfaat bagi tubuh bayi secara natural bila bangun lebih sering.
2. Bayi manusia masih memerlukan rahim di luar.
Bayi memerlukan kontak dengan ibu atau rahim di luar terus-menerus. Perkembangan kehidupan membutuhkan bayi untuk selalu tenang pada saat sistem otak pada bayi mulai berkembang. Bayi hanya memiliki 25% otak orang dewasa yang telah komplit dan banyak sistem otak yang belum memiliki batasan dan parameter. Bayi membutuhkan seseorang yang selalu menenangkan. Karenanya kondisi seperti masih dalam rahim dibutuhkan bayi sama seperti saat bayi berada di luar rahim.
3. Untuk kesehatan mental.
Bayi yang banyak terbangun dihubungkan dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Anak yang selalu dekat dengan orang tuanya lebih memiliki empati, aturan sendiri, kemampuan kognitif dan kurang depresi.
Orang dewasa cenderung memiliki siklus tidur 90 menit dan hampir sadar, segera tidur kembali. Bayi hanya memiliki siklus tidur 60 menit. Normal bagi bayi untuk bangun, karena tidak seperti orang dewasa, bayi tidak dapat tidur kembali bagi bayi sendiri.
5. Untuk memperoleh perhatian yang tidak terbagi.
Umumnya bayi suka tidur di siang hari dan terbangun di malam hari. Secara biologis, manfaat yang diperoleh bayi memperoleh perhatian penuh dari orang tuanya dan hanya sedikit pengalih perhatian.