Thursday, March 31, 2016

Kenapa Anda Tidak Boleh Menghukum Anak Dengan Kekerasan?

Sama seperti orang dewasa, anak-anak pun cenderung melakukan kesalahan, sebab fitrahnya manusia yang tidak lepas dari salah. Tetapi wajarkah anda sebagai orangtua menghukum anak atas kesalahannya? Tentu saja wajar tapi bukan dengan kekerasan. Hukuman yang melibatkan kekerasan akan menghasilkan dampak negatif berupa guncangan mental bagi anak. Anak akan cenderung menjadi pendendam.

Berikut lebih lanjut alasan kenapa anda tidak boleh menghukum dengan kekerasan :

1. Rasa sakit atau kapok
Tujuan hukuman pada anak biasanya untuk menyebabkan ketidaknyamanan, kapok dan rasa sakit agar anak melakukan apa yang orangtua inginkan. Ujung-ujungnya hukuman fisik dapat menciptakan benteng pemisah antara Anda dengan anak. Sehingga kedekatan emosi dan komunikasi antara orangtua dan anak menjadi tidak harmonis.

2. Rasa empati yang mati
Perlu diketahui anak yang dihukum dengan keras selalu memfokuskan dirinya sebagai korban yang menderita. Akibatnya dia hanya selalu memandang dirinya yang perlu pertolongan dan meningkatkan kadar egois anak. Hal ini menurunkan empati dan kasih sayang anak kepada orang lain.

3. Sulit untuk kontrol impulsif
Seringkali hukuman pada anak terjadi karena anak bertingkah laku tidak sesuai dengan kaidah sosial, seperti menjerit, menangis, dan mengamuk di muka umum. Akan tetapi terdapat studi yang menyatakan hal tersebut sebenarnya merupakan hal wajar karena prefrontal cortex yang bertugas mengontrol perilaku sebagai manusia belum berkembang sempurna pada otak anak.
Hukuman yang keras dapat menghambat perkembangan bagian otak prefrontal cortex pada anak, sehingga sulit melakukan kontrol impulsif.



Jika Anda menghukum anak karena ketidakmampuan itu, malah hanya akan menghambat perkembangan bagian otak tersebut. Akibatnya, anak jadi sulit melakukan kontrol impulsif.
Hukuman yang keras dapat membuat anak berpikir buruk tentang orangtua, lingkungan dan terutama dirinya sendiri. Sebagai orangtua, anda tidak bisa meminta anak anda agar bertindak lebih baik dengan membuat anak merasa buruk pada dirinya sendiri.


Share: