Sebenarnya orangtua tidak perlu khawatir berlebihan kecuali kebiasaan mengisap jari dan jempol terus berlanjut setelah usia gigi tetap anak mulai muncul yaitu sekitar enam tahun. Para ahli mengatakan bahwa intensitas mengisap jempol atau jari-jari yang kuat dapat merusak susunan gigi. Dampaknya anak pada saat tumbuh akan memerlukan kawat gigi. Anak yang mengisap ibu jarinya secara agresif di mulut cenderung mengalami kesulitan daripada anak-anak yang hanya meletakkan jarinya secara pasif di mulut. Jika Anda khawatir, pantau anak dengan cermat dan pelajari kebiasannya. Jika anak tampak mengisap dengan penuh semangat, sebaiknya anda mulai membatasi kebiasaan anak mengisap jarinya.
- Kuncinya adalah memperhatikan kapan dan di mana kecenderungan anak memiliki kebiasaan mengisap jempol yang lebih sering. Coba tawarkan alternatif lain ke anak. Jika terjadi saat anak lelah, coba beri tidur siang lebih. Jika anak sering mengisap jempol saat menonton televisi, coba alihkan perhatian anak dengan memberikan mainan yang akan membuat tangan tetap sibuk.
- Coba untuk menunggu anak berhenti sendiri. Kebiasaan anak-anak mengisap jempol biasanya akan berhenti sendiri pada saat anak menemukan cara lain untuk menenangkan dan menghibur diri. Pertimbangkan untuk memberikan anak alternatif lain untuk menenangkan diri seperti selimut atau mainan boneka yang bisa berbicara/menyanyi.
- Anak yang lebih tua perlu diingatkan dengan lembut untuk membatasi mengisap jejari atau jempol di depan umum. Berikan pujian pada anak jika anak menemukan dan menggunakan alternatif lain yang dapat diterima untuk mencegah kebiasaannya mengisap jempol atau jari.
- Dokter anak dapat menyediakan saran lain untuk membantu anak anda menghentikan kebiasaan mengisap jempol.